Sebelum kopi di cawanmu dingin
bila aishah menulis
dia tidak pernah menulis puisi. bila dewasa nanti, dia mahu jadi rapunzel.
Tuesday, November 17, 2020
Saturday, July 20, 2019
Thursday, March 8, 2018
Why did you ever stop?
Kenapa tidak lagi kau menulis buatku?
Why did you ever stop loving me?
I was asking myself.
Wednesday, December 28, 2016
Saturday, May 28, 2016
Minuman dalam balang kaca.
Diguris halus hujung jari manisnya. Atau kadang kala ditoreh bucu dadanya. Diperah likat merah 3 titik darah segar ke dalam gelas balang kaca.
Keluar ke halaman. Petik buah limau kasturi di pohon. 3 biji semuanya. Dipotong dan diperah juga.
Madu asli 3 sudu kecil.
Air suam akhir sekali.
Dikacau laju bergantung masa.
Kadangkala leka perlahan dikacau sambil air mata dibiar jatuh bersama. Hingga gelas terang bercahaya.
Dihidangkan minuman di atas meja. Menunggu pulang sesiapa. Yang sudi menghilang dahaga. Dari air adunan darah dan air mata, madu dan limau masam buat mencuci luka.
Hingga jam 10 malam.
Tiada siapa berkunjung pulang.
Buat sekian kalinya, air dihidang terbiar lama. Diminum sendiri sebelum lena.
Saban purnama.
Keringat, luka, dan kecewa.
Ditelan sendiri menjadi penawar.
Esok jam 6 petang. Kan dibancuh lagi yang sama.
Manalah tahu nasibnya bercanda.
Ada pula yang sudi meminumnya.
Sebelum habis nyawa.
Wednesday, May 27, 2015
Dar Dia
Musim berganti,
zaitun, tulip, salji, hujan, matahari
Sekian tahun di bumi Petra
Bintang timur menjadi saksi
Kembara lelaki
Meninggalkan tanah cintanya
Menadah kitab mencari diri
Impian dikalung tekad
Tekad disulam cinta
Cinta dihias rindu ayah bonda
Atas sabar dan mahu
Atas harapan dan janji
Binaan keramat bakal menjadi saksi
Lelaki pulang terhias dada
Hikmah dan kasih dipakai elok
Buat menuntun gelar dipikulnya
Untuk bonda dan untuk cinta
Biar musim berganti lagi
Biar subur di tanah ini
Langkah lelaki mengenal diri
Tuhan, seterusnya apa?
Sunday, May 3, 2015
Setelah 24 purnama
Tidak adakah sajak baru,
yang kau tuliskan untukku
Setelah sekian malam kau habiskan
membaca tulisanku yang kau simpan
Tidak adakah lagi puisi
untuk kau bacakan di malam hari
Setelah sekian malam kau bermimpi
cintamu ku balas dengan janji
Tidak adakah lagi rindu
yang kau sulamkan dengan air hujan
saat air matamu tak tertahan
Tidakkah lagi aku,
menjadi perempuan yang menepis rindumu?
perempuan
- Aishah Nur Hakim
- hatinya tertinggal pesawat
bismillah
It’s a habit of yours to walk slowly.
You hold a grudge for years.
With such heaviness, how can you be modest?
With such attachments, do you expect to arrive anywhere?Be wide as the air to learn a secret.
Right now you’re equal portions clay
and water, thick mud.Abraham learned how the sun and moon and the stars all set.
He said, No longer will I try to assign partners for God.You are so weak. Give up to Grace.
The ocean takes care of each wave
till it gets to the shore.
You need more help than you know.
You’re trying to live your life in open scaffolding.
Say Bismillah, In the Name of God,
as the priest does with a knife when he offers an animal.Bismillah your old self
to find your real name.
Maulana Jalaludin Rumi
FOR HEAVEN'S SAKE, MY HEART!
bukan semua soalan ada jawapan kan?
Labels
- 3 (1)
- 30 hari cinta ada di sini (7)
- 30 hari cinta di sini (1)
- aishah senget (1)
- atok (1)
- autisme (1)
- bintang (1)
- bulan penuh (1)
- encik x (1)
- ini bukan fiksi (1)
- ITNM (1)
- kurang waras (?) (1)
- menangis (1)
- menggila~ (1)
- menjadi ibu (1)
- nanti simpan dalam draft ni aishah (2)
- pendidikan khas (1)
- perempuan (1)
- qaisy wa laila (1)
- satu malam seribu entry (1)
- supaya saya tidak lupa (1)
- ulasan buku (1)
- umiku sayang (1)