Friday, October 15, 2010

si tua rambut putih janggut putih



Tempat: Dewan Filharmonik Petronas, KL
Waktu: enam petang
Perasaan: teruja



*****
di atas pentas sana,
seorang tua
rambut putih | janggut putih

diiringi bunyian merdu dari tali-tali halus
membacakan puisi rindu buat bonda
dengan jiwa yang terisi penuh hikmahNya

akukah yang silap?
atau benar kuterlihat air mata?
dari bening seorang tua
yang menghabiskan usia dengan qalam dan naskah-naskah bahasa

mahal jiwanya
tinggi seninya.

(bapak, kamu benar menangis?)


entahkan lagu dari alatan bunyi yang tak kukenal nama (biola?) itu yang seni?
entahkan susunan muzik dek si kakak cantik manis itu yang seni?
entahkan suara si tua rambut putih itu yang seni?
entahkan puisinya yang seni?
entahkan lukisan-lukisannya yang terpamer itu yang seni?
entahkan jiwa yang memandang lihat dengar itu yang seni?

ataukan sememangnya sosok lelaki tua itu berdiri di sana saja sudah suatu seni?



dan sebenarnya Dia menciptakan setiap langkah manusia dengan penuh keindahan dan lemah lembut.

lalu terusik jiwa-jiwa kami yang masih belum pandai menghargai.









haih~



*sebelum ke sana, umi tanya: "ateh, macam mana pak samad makan ye? dengan janggutnya banyak?" umi! -_-"







perempuan

hatinya tertinggal pesawat

bismillah

It’s a habit of yours to walk slowly.
You hold a grudge for years.
With such heaviness, how can you be modest?
With such attachments, do you expect to arrive anywhere?

Be wide as the air to learn a secret.
Right now you’re equal portions clay
and water, thick mud.

Abraham learned how the sun and moon and the stars all set.
He said, No longer will I try to assign partners for God.

You are so weak. Give up to Grace.
The ocean takes care of each wave
till it gets to the shore.
You need more help than you know.
You’re trying to live your life in open scaffolding.
Say Bismillah, In the Name of God,
as the priest does with a knife when he offers an animal.

Bismillah your old self
to find your real name.


Maulana Jalaludin Rumi


FOR HEAVEN'S SAKE, MY HEART!

By Gibran

For heaven's sake, my heart, keep secret your love,
and hide the secret from those you see
and you will have better fortune.

He who reveals secrets is considered fool;
silence and secrecy are much better for him
who falls in love.

For heaven's sake, my heart, if someone asks,
"What has happened?" do not answer.
If you are asked, 'Who is she?"
Say she is in love with another.
And pretend that it is of no consequence.

For heaven's sake, my love, conceal your passion;
your sickness is also your medicine because love
to the soul is as wine in a glass- what you
see is liquid, what is hidden is its spirit.

For heaven's sake, my heart, conceal your troubles;
then, should the seas roar and the skies fall,
you will be safe.



.

bukan semua soalan ada jawapan kan?

awak tak follow bukan sebab awak tak sayang, kan?

FEEDJIT Live Traffic Feed